Tantangan dan Peran Generasi Milenial di Indonesia
13 March 2018 ∙ Read 2 Mins ∙ By
Merujuk pada hasil penelitian Deloitte bertajuk "The 2017 Deloitte Millenial Survey", 73 persen responden milenial asal Indonesia memiliki opini yang positif dan siap berdampingan dengan generasi Z slug mereka yang kini berusia 18 tahun ke bawah. Riset Deloitte dimulai pada tahun 2011 dimana generasi milenial adalah kelompok yang sedang baru-barunya kariernya di tempat kerja. Dalam beberapa tahun lagi mereka akan berdampingan dengan generasi Z. Riset Deloitte mengungkap bahwa milennial, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia, memiliki opini positif yang besar terhadap generasi Z. Generasi Z dianggap melek teknologi dan punya kemampuan berkreativitas yang baik. Riset ini bisa menjadi kabar menggembirakan bagi pemerintah sebab tingkat optimisme generasi milenial Indonesia atas generasi Z jauh lebih tinggi ketimbang pandangan generasi milenial di negara-negara maju di Eropa.
Banyak yang mengatakan generasi milenial termasuk dalam generasi yang istimewa. Mengapa dikatakan istimewa karena generasi ini lahir pada masa perkembangan teknologi yang semakin maju. Namun generasi ini juga mempunyai banyak tantangan, banyaknya arus informasi yang masuk tanpa dapat dibendung membuat generasi ini harus pintar-pintar memilih informasi mana saja yang akan diambil untuk sesuatu hal yang bermanfaat.
Generasi Milenial mempunyai tantangan dalam persaingan pendidikan dan pekerjaan yang lebih kompetitif. Oleh sebab itu generasi ini diharapkan dapat mempersiapkan skills dan kemampuan baik prestasi akademis ataupun non akademis. Hal yang tidak kalah penting yang perlu diperhatikan oleh generasi milenial adalah makin menurunnya nilai sosial yang makin bergeser. Akibat masuknya pengaruh budaya Barat baik dari tayangan tv, dvd ataupun dari film-film banyak mempengaruhi pada nilai-nilai sosial yang seharusnya kita junjung tinggi seperti kesopanan dalam berperilaku.
Di sinilah peran pemuda, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi, yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk sedekat mungkin dengan dunia yang terbuka luas. Pemuda, diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif, sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal itu saja dan tidak pernah berkembang. Dengan kata lain pemuda diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dari pemimpin masa kini. Pemuda diharapkan untuk menjadi change agent, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan.
Saat telah terjun ke pekerjaan, maka perusahaan pun harus mengikuti dan mengoptimalkan kinerja dari generasi milenial yang selalu penuh optimis, dinamis dan penuh energi ini.
Read more article

Fokus pada Kesejahteraan Karyawan: Tren Penting HR di Indonesia Tahun 2025
Dalam beberapa tahun terakhir, kesejahteraan karyawan telah menjadi salah satu topik paling hangat dalam dunia Human Res...

Pajak Penghasilan Pasal 21 & Tarif TER Tahun 2025
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh seorang Wajib Pajak pribadi atas...

Jangan Sampai Ketinggalan! Jadwal Pencairan THR 2025 dan Panduan Lengkap Perhitungannya
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah secara resmi mengumumkan jadwal pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) 2025 u...