Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Mengapa Penting dan Bagaimana HR Dapat Mendukungnya
14 October 2024 ∙ Read 2 Mins ∙ By Andi Diputra
Di tengah tekanan dunia kerja yang semakin meningkat, isu kesehatan mental karyawan menjadi salah satu fokus utama bagi perusahaan. Bukan hanya karena dampaknya terhadap produktivitas, tetapi juga karena semakin banyak karyawan yang merasa tertekan dan menghadapi masalah kesehatan mental akibat tuntutan pekerjaan. Peran Human Resources (HR) menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental, yang pada akhirnya akan mendukung kesejahteraan individu dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Mengapa Kesehatan Mental di Tempat Kerja Penting?
Kesehatan mental yang baik merupakan fondasi untuk karyawan yang produktif, kreatif, dan terlibat dalam pekerjaannya. Sebaliknya, masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat mengganggu kinerja, meningkatkan tingkat absensi, dan menurunkan kepuasan kerja. Menurut data dari World Health Organization (WHO), gangguan mental yang tidak ditangani dapat menyebabkan penurunan produktivitas global hingga miliaran dolar setiap tahunnya.
Ketika karyawan merasa didukung oleh perusahaan, terutama dalam hal kesejahteraan mental, mereka lebih cenderung merasa loyal dan termotivasi. Oleh karena itu, perusahaan yang memprioritaskan kesehatan mental bukan hanya membantu karyawan, tetapi juga menjaga stabilitas dan kesuksesan jangka panjang mereka.
Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja
HR perlu memperhatikan beberapa tanda yang menunjukkan adanya masalah kesehatan mental pada karyawan, antara lain:
1. Penurunan Produktivitas
Karyawan yang biasanya produktif mulai menunjukkan penurunan kinerja atau kesulitan menyelesaikan tugas.
2. Kehadiran yang Menurun
Meningkatnya tingkat absensi atau ketepatan waktu yang memburuk bisa menjadi tanda stres atau kelelahan mental.
3. Perubahan Perilaku
Perubahan suasana hati, isolasi dari rekan kerja, atau ledakan emosional bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mental.
4. Kesulitan Berkonsentrasi
Karyawan yang mengalami kesulitan untuk fokus atau membuat keputusan kecil mungkin sedang menghadapi masalah psikologis.
Bagaimana HR Dapat Mendukung Kesehatan Mental Karyawan?
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan HR untuk mendukung kesehatan mental karyawan di tempat kerja:
1. Menyediakan Program Bantuan Karyawan (Employee Assistance Program/EAP)
Program bantuan karyawan merupakan salah satu cara paling langsung untuk mendukung kesehatan mental. Melalui program ini, karyawan dapat mengakses konseling atau dukungan psikologis, baik secara anonim maupun terbuka. Dengan demikian, mereka merasa memiliki saluran yang aman untuk berbicara tentang masalah pribadi atau pekerjaan yang mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.
2. Membangun Budaya Kerja yang Mendukung
HR perlu menciptakan budaya kerja yang terbuka dan mendukung kesejahteraan mental. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi stigma seputar isu kesehatan mental, misalnya dengan memberikan pelatihan kepada manajer dan staf tentang cara mengenali tanda-tanda stres atau depresi. Karyawan harus merasa aman untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka tanpa takut mendapatkan stigma negatif.
3. Fleksibilitas Kerja
Pekerjaan jarak jauh dan model kerja hybrid telah memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Fleksibilitas dalam jam kerja atau lokasi kerja dapat membantu karyawan yang merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan. HR dapat bekerja sama dengan manajer untuk memastikan bahwa fleksibilitas kerja menjadi bagian dari kebijakan perusahaan, yang dapat mengurangi stres karyawan.
4. Promosi Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi (Work-Life Balance)
Mendorong keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga menjadi salah satu tugas utama HR. Mengadakan kegiatan yang mendorong karyawan untuk mengambil cuti, beristirahat, atau bahkan mengikuti program-program kesejahteraan (seperti meditasi atau yoga) di tempat kerja dapat sangat membantu mengurangi tingkat stres.
5. Pelatihan Kesehatan Mental untuk Manajer
Pelatihan kesehatan mental bagi manajer atau supervisor dapat menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Mereka perlu dibekali pengetahuan untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental dan cara memberikan dukungan kepada tim mereka secara proaktif. Dengan cara ini, masalah dapat diatasi sejak awal sebelum menjadi lebih serius.
6. Menyediakan Waktu Istirahat yang Cukup
Menghargai kebutuhan istirahat karyawan, terutama dalam pekerjaan yang penuh tekanan, bisa sangat membantu. HR dapat mendorong kebijakan seperti 'mental health day' di mana karyawan bisa mengambil cuti tanpa alasan khusus, atau memastikan adanya waktu istirahat yang cukup selama hari kerja.
Baca Juga: Kesejahteraan Karyawan dan Dukungan Kesehatan Mental: Prioritas Utama di Era Kerja Modern
Read more article

Fokus pada Kesejahteraan Karyawan: Tren Penting HR di Indonesia Tahun 2025
Dalam beberapa tahun terakhir, kesejahteraan karyawan telah menjadi salah satu topik paling hangat dalam dunia Human Res...

Pajak Penghasilan Pasal 21 & Tarif TER Tahun 2025
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh seorang Wajib Pajak pribadi atas...

Jangan Sampai Ketinggalan! Jadwal Pencairan THR 2025 dan Panduan Lengkap Perhitungannya
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah secara resmi mengumumkan jadwal pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) 2025 u...