Back

Strategi HRD Mengatasi Turnover Tinggi di Kantor

28 April 2025 ∙ Read 2 Mins ∙ By Andi Diputra
No Image Found

Tingginya tingkat turnover karyawan merupakan tantangan serius bagi banyak perusahaan. Turnover tidak hanya berdampak pada biaya rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas tim, menurunkan moral kerja, dan memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, peran Human Resource Development (HRD) menjadi sangat krusial dalam menekan tingkat pergantian karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil.


Berikut adalah strategi efektif yang dapat diterapkan HRD untuk mengatasi turnover tinggi:


1. Identifikasi Akar Masalah dengan Exit Interview

Langkah pertama yang perlu dilakukan HRD adalah memahami alasan mengapa karyawan memilih untuk keluar. Exit interview harus dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan insight mengenai penyebab turnover, seperti:

  1. Gaji yang tidak kompetitif
  2. Beban kerja yang berlebihan
  3. Minimnya peluang pengembangan karier
  4. Ketidakcocokan dengan atasan atau budaya perusahaan
  5. Ketidakpuasan terhadap kebijakan perusahaan

Data ini akan menjadi dasar dalam merancang strategi retensi karyawan yang lebih tepat sasaran.


2. Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan sangat berkaitan erat dengan loyalitas. HRD perlu memastikan bahwa paket kompensasi dan benefit perusahaan kompetitif dibandingkan dengan pasar. Beberapa upaya yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Penyesuaian gaji secara berkala
  2. Tunjangan kesehatan dan asuransi
  3. Program kesejahteraan mental
  4. Fasilitas penunjang produktivitas (seperti ruang istirahat, cuti tambahan, dan subsidi transportasi)


3. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Karyawan cenderung bertahan di perusahaan yang memiliki budaya kerja yang sehat dan suportif. HRD harus aktif membangun lingkungan kerja yang:

  1. Inklusif dan kolaboratif
  2. Menjunjung tinggi komunikasi terbuka
  3. Memberikan ruang bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi dan umpan balik

Budaya kerja yang positif juga mengurangi stres dan konflik internal yang bisa menjadi pemicu resign.


4. Perbaiki Proses Rekrutmen dan Onboarding

Kesalahan dalam proses rekrutmen sering kali berujung pada turnover dini. Oleh karena itu:

  1. Pastikan seleksi tidak hanya berdasarkan kompetensi teknis, tetapi juga kecocokan budaya kerja
  2. Lakukan onboarding secara menyeluruh agar karyawan merasa diterima dan paham ekspektasi pekerjaan sejak awal


5. Tawarkan Pengembangan Karier yang Jelas

Karyawan ingin melihat masa depan mereka di perusahaan. Tanpa adanya jalur karier yang jelas, mereka cenderung mencari peluang di tempat lain. HRD perlu:

  1. Menyediakan pelatihan dan pengembangan kompetensi
  2. Memberikan program mentoring dan coaching
  3. Menyusun rencana karier individu bersama atasan langsung


6. Berikan Apresiasi dan Pengakuan

Penghargaan tidak selalu harus dalam bentuk materi. Pengakuan terhadap kontribusi karyawan, baik secara publik maupun pribadi, bisa meningkatkan rasa dihargai dan loyalitas mereka. HRD bisa menginisiasi program seperti:

  1. Employee of the Month
  2. Pujian dari atasan secara langsung
  3. Reward sederhana atas pencapaian tertentu


7. Evaluasi Performa Manajerial

Turnover tinggi seringkali terjadi di bawah kepemimpinan yang buruk. Oleh karena itu, HRD perlu:

  1. Melakukan survei kepuasan karyawan terhadap atasan langsung
  2. Memberikan pelatihan kepemimpinan kepada manajer
  3. Memastikan gaya kepemimpinan yang diterapkan selaras dengan nilai-nilai perusahaan


8. Tawarkan Fleksibilitas Kerja

Di era pasca pandemi, banyak karyawan menginginkan keseimbangan hidup dan kerja yang lebih baik. Memberikan fleksibilitas dalam jam kerja atau opsi remote work dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan mereka untuk bertahan.


Baca Juga: Dasar-Dasar Manajemen SDM yang Wajib Diketahui

Share
diamond icon Get your free OranHR demo! Contact us now.

Say goodbye to manual tasks, streamline your HR operations with OranHR's all-in-one platform.